Sabtu, 03 Maret 2018

INTERAKSI MIKROBA

Credit by Dindasyarin

Netralisme
         Netralisme adalah hubungan antara dua populasi yang tidak saling memengaruhi dan terjadi pada kepadatan populasi yang sangat rendah atau secara fisik dipisahkan dalam mikrohabitat. Netralisme terjadi pada keadaan mikroba tidak aktif, misal dalam keadaan kering beku, atau fase istirahat (spora, kista). Contoh: interaksi antara mikroba allocthonous (nonindigenous) dengan mikroba autocthonous (indigenous).

Komensalisme
Interaksi antara mikroorganisme dengan organisme lain dimana satu jenis dapat diuntungkan dan jenis lain tidak dirugikan, hubungan interaksi semacam ini disebut komensalisme atau metabiosis. Interaksi bentuk komensalisme antar mikroorganisme biasanya berhubungan dalam proses metabolisme, satu jenis mikroorganisme memberikan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme lain. Sebagai contoh dalam saluran pencernaan manusia mikroorganisme anaerob obligat merupakan mikroorganisme yang berlimpah dan tumbuh dengan optimal. Bakteri asam asetat dan khamir terjadi hubungan komensalisme selama proses fermentasi asam asetat, dimana sel khamir menyediakan substrat alkohol bagi pertumbuhan bakteri asam asetat. Spesies yang beruntung disebut komensal, sedangkan spesies yang memberikan keuntungan disebut inang (hospes).

      Contoh : 
            Hubungan hidup yang terdapat antara Saccharomyces sp dan Acetobacter sp. merupakan suatu contoh komensalisme.Saccharomycessp menghasilkan alcohol yang tidak diperlukan lagi, sedangkan alcohol ini merupakan zat makanan yang mutlak bagiAcetobactersp. Dan di dalam usus tebal hewan maupun manusia banyak terdapat bakteri yang hidup sebagai komensal.
              Hubungan terjadi apabila satu populasi diuntungkan tetapi populasi lain tidak terpengaruh. Contoh: Bakteri Flavobacterium brevis dapat menghasilkan ekskresi sistein. Sistein digunakan oleh Legionella pneumophila. Desulfovibrio mensuplai asetat dan H2 untuk respirasi anaerobik Methanobacterium.

Sinergisme

Sinergisme merupakan asosiasi (hubungan hidup) antara kedua spesies, bila mengadakan kegiatan tidak saling menganggu, akan tetapi kegiatan masing-masing justru merupakan urut-urutan yang saling menguntungkan. Sinergisme sendiri terbagi menjadi 2 yaitu sinergisme populasi dan sinergisme spesies.
Suatu bentuk asosiasi yang menyebabkan terjadinya suatu kemampuan untuk dapat melakukan perubahan kimia tertentu di dalam substrat. Apabila asosiasi melibatkan 2 populasi atau lebih dalam keperluan nutrisi bersama, maka disebut sintropisme. Sintropisme sangat penting dalam peruraian bahan organik tanah, atau proses pembersihan air secara alami.

Contoh dari sinergisme antara lain:
Lumbricus rubellus atau cacing tanah merupakan suatu makhluk hidup yang habitat aslinya berada pada daerah atau wilayah yang kaya akan bahan organik. Selain ituLumbricus rubellus mampu menyebarkan dan meningkatkan jumlah bakteri dan mikroba di dalam tanah.
Ragi merupakan jenis jamur yang biasa digunakan untuk proses pembuatan tape. untuk membuat tape terdiri atas kumpulan spesies Aspergillus, Saccharomyces, Candida, Hansenula, dan Acetobacter. Masing-masing spesies mempunyai kegiatan-kegiatan sendiri, sehingga amilum berubah dapat menjadi gula, dan gula menjadi bermacam-macam asam organik, alkohol, dan Iain-
Sebagai konservasi tanah
Fungi mikoriza yang berasosiasi dengan akar berperan dalam konservasi tanah, hifa tersebut sebagai kontributor untuk menstabilkan pembentukan struktur agregat tanah dengan cara mengikat agregat-agregat tanah dan bahan organic tanah.
Mikoriza dapat memproduksi hormon dan zat pengatur tumbuh
Fungi mikoriza dapat memberikan hormon seperti auxin, sitokinin, giberellin, juga zat pengatur tumbuh seperti vitamin kepada inangnya.
Sebagai sumber pembuatan pupuk biologis.
Fungi ini dapat diisolasi, dimurnikan dan diperbanyak dalam biakan monnesenil.
Isolat-isolat tersebut dapat dikemas dalam bentuk inokulum dan sebagai sumber material pembuat pupuk biologis yang dapat beradaptasi pada kondisi daerah setempat (Setiadi, 1994).
Sinergis dengan mikroorganisme lain: Keberadaan mikoriza juga bersifat sinergis denagn mikroba potensial lainnya seperti bakteri penambat N dan bakteri pelarut fosfat.
Mempertahankan keanekaragaman tumbuhan : Fungi mikoriza berperan dalam mempertahankan stabilitas keanekaragaman tumbuhan dengan cara transfer nutrisi dari satu akar tumbuhan ke akar tumbuhan lainnya yang berdekatan melalui struktur yang disebut Bridge Hypae.

Mutualisme (Simbiosis)
           Mutualisme merupakan interaksi antara dua makhluk hidup yang hidup berdampingan serta saling menguntungkan satu sama lain, dan bersifat sangat spesifik dan tidak dapat digantikan perannya oleh spesies lain yang mirip. Simbiosis antara dua jenis organisme ini terjalin karena diantara makhluk hidup tersebut memerlukan makhluk hidup lain untuk mempertahankan kehidupannya atau dalam proses perkembangbiakan. Simbiosis mutualisme merupakan asosiasi/ hubungan antara dua spesies atau sebuah populasi makhluk hidup yang keduanya saling ketergantungan dan saling menguntungkan. Asosiasi antara dua populasi mikroba yang keduanya saling tergantung dan sama-sama mendapat keuntungan. Simbiosis bersifat sangat spesifik (khusus) dan salah satu populasi tidak dapat digantikan oleh spesies lain yang mirip. Contoh: bakteri Rhizobium sp. yang hidup pada bintil akar tanaman kacang-kacangan.
Contoh Simbiosis Mutualisme pada Mikroba :

Bakteri Rhizobium sp. yang hidup pada bintil akar tanaman putri malu.
Proses Interaksi Simbiosis Mutualisme :
Proses interaksi simbiosis antara bakteri pengikat nitrogen (Rhizobium) dengan tumbuhan leguminose yaitu diawali dari masuknya bakteri Rhizobium ke dalam akar utama atau cabang akar melalui akar rambut. Proses masuknya Rhizobium sampai ke korteks pada clovers dan lucerne  adalah dimulai dari bulu akar normal melepaskan senyawa organik terjadi akumulasi Rhizobium pada daerah perakaran. Selanjutnya terjadi perubahan senyawa triptofan menjadi asam indolasetat (Indole Acetic Acid) yang mengakibatkan perubahan bentuk pada bulu akar menjadi melingkar. Untuk membentuk organizer polisakarida bereaksi dengan penyusun sel bulu akar.
Penggabungan Rhizobium ke dalam dinding sel berperan dalam intussusceptions sehingga mengakibatkan terbentuknya lubang pada dinding sel bulu akar yang merupakan tempat terjadinya infeksi. Kemudian bakteri berbentuk batang menyusup ke dalam sel bulu akar yang dikendalikan oleh inti sel bulu akar, yang akhirnya bakteri Rhizobium masuk ke dalam korteks akar dan percabangannya.
Bakteri ini menggunakan enzim nitrogenase untuk menambat nitrogen dimana enzim ini akan menambat gas nitrogen di udara dan merubahnya menjadi gas amoniak dan kemudian mengubah asetylen menjadi ethylen. Hubungan antara tanaman dan mikroorganisme terjadi di daerah rizosfer, mikroorganisme dapat hidup dari substrat yang dikeluarkan oleh tanaman melalui akar  ataupun tanaman yang mati, disamping itu juga merangsang pengeluaran unsur hara dan dari akar dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang mempercepat pertumbuhan.
Bintil akar merupakan suatu bentuk asosiasi antara akar tanaman legume dengan bakteri Rhizobium. Rhizobium memfiksasi N dari udara sebagai pemenuhan kebutuhan unsur N bagi pertumbuhan tanaman. Menurut ketahanan hidup Rhizobium di alam sangat tergantung pada kondisi tanah, terutama pH, kelembaban, bahan organik, dan lamanya jarak antara tanaman budidaya yang menjadi inangnya.


Kompetisi
            Kompetisi adalah bentuk hubungan yang terjadi akibat adanya keterbatasan sumber daya alam pada suatu tempat (Elfidasari, 2007). Kompetisi merupakan persaingan antar mikroorganisme dalam memperebutkan nutrisi dan ruang. Kompetisi terjadi karena adanya kebutuhan hidup yang sama atau dalam keadaan nutrien terbatas (Winarni, 2011). Kompetisi akan ruang hidup dalam usus atau pada jaringan lain dalam sistem pencernaan bisa menjadi mekanisme antagonis bakteri probiotik terhadap kolonisasi bakteri patogen. Bakteri ini dapat tumbuh lebih subur dalam jalur pencernaan daripada bakteri pathogen. Salah satu bakteri yang sering digunakan sebagai probiotik adalah bakteri Bacillus (Kompiang, 2009). Hasil penelitian yang dilakukan secara in vitro menunjukan adanya kemampuan Bacillus dalam menghambat pertumbuhan mikroba patogen seperti Escherichia coli, Clostridium, Campylobacter dan Streptococcus (Teo dan Tan, 2006).     
          Hubungan negatif antara 2 populasi mikroba yang keduanya mengalami kerugian yang ditandai dengan menurunnya sel hidup dan pertumbuhannya. Kompetisi terjadi pada 2 populasi mikroba yang menggunakan nutrien/makanan yang sama, atau dalam keadaan nutrien terbatas. Contoh: antara protozoa Paramaecium caudatum dengan Paramaecium aurelia.


Amensalisme (Antagonisme)
         Asosiasi antar spesies yang menyebabkan salah satu pihak dirugikan, pihak lain diuntungkan atau tidak terpengaruh apapun. Umumnya merupakan cara untuk melindungi diri terhadap populasi mikroba lain, misalnya dengan menghasilkan senyawa asam, toksin, atau antibiotika. Contoh: bakteri Acetobacter yang mengubah etanol menjadi asam asetat. Asam tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain.
Parasitisme
         Terjadi antara dua populasi, satu diuntungkan (parasit) dan populasi lain dirugikan (host/inang). Terjadi karena keperluan nutrisi dan bersifat spesifik, ukuran parasit biasanya lebih kecil dari Inangnya dan memerlukan kontak secara fisik maupun metabolik serta waktu kontak yang relatif lama. Contoh: Jamur Trichoderma sp. Memparasit jamur Agaricus sp.


Predasi
Predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu jenis makhluk hidup terhadap makhluk hidup yang lain (Elfidasari, 2007). Hubungan predasi terjadi apabila satu organisme predator memangsa atau memakan dan mencerna organisme lain. Umumnya predator berukuran lebih besar, dan peristiwanya berlangsung cepat. Contohnya adalah protozoa (predator) dengan bakteri. Protozoa Didinium nasutum (predator) dengan Paramecium caudatum. (Febriansyah, Rahmad Agung, 2011).
         Hubungan predasi terjadi apabila satu organisme predator memangsa atau memakan dan mencerna organisme lain (Prey). Umumnya predator berukuran lebih besar dibandingkan prey, dan peristiwanya berlangsung cepat. Contohnya adalah Protozoa (predator) dengan bakteri (prey). Protozoa Didinium nasutum (predator) dengan Paramaecium caudatum (prey).


DAFTAR PUSTAKA

Elfidasari, Dewi. 2007. Jenis Interaksi Intraspesifik dan Interspesifik pada Tiga Jenis Kuntul saat Mencari Makan di Sekitar Cagar Alam Pulau Dua Serang, Propinsi Banten. Biodiversitas. 8(4): 266-269.
Febriansyah, R. A. 2011.Uji viabilitas konsorsium bakteri biodekomposer selama dua bulan guna menentukan waktu inokulum yang optimal. Skripsi. Undergraduate thesis, UIN Maulana Malik Ibrahim.
Winarni, Sri. 2011. Kompetisi Pertumbuhan Bakteri Bacillus sp. Terhadap Escherichia coli. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung.
Kompiang, I.P. 2009. Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Probiotik Untuk Meningkatkan Produksi Ternak Unggas Di Indonesia. J. Pengembangan Inovasi Pertanian. 2(3): 177-191.
Barbosa, M.T, Caudia, R.S, Roberto, M.L.R, Martin, J.W., 

0 komentar:

Posting Komentar