![]() |
| Credit by Dindasyarin |
Netralisme
Netralisme adalah hubungan antara dua populasi yang tidak saling memengaruhi
dan terjadi pada kepadatan populasi yang sangat rendah atau secara fisik
dipisahkan dalam mikrohabitat. Netralisme
terjadi pada keadaan mikroba tidak aktif, misal dalam keadaan kering beku, atau
fase istirahat (spora, kista). Contoh: interaksi antara mikroba allocthonous (nonindigenous) dengan
mikroba autocthonous (indigenous).
Komensalisme
Interaksi
antara mikroorganisme dengan organisme lain dimana satu jenis dapat diuntungkan
dan jenis lain tidak dirugikan, hubungan interaksi semacam ini disebut
komensalisme atau metabiosis. Interaksi bentuk komensalisme antar
mikroorganisme biasanya berhubungan dalam proses metabolisme, satu jenis
mikroorganisme memberikan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme
lain. Sebagai contoh dalam saluran pencernaan manusia mikroorganisme anaerob
obligat merupakan mikroorganisme yang berlimpah dan tumbuh dengan optimal.
Bakteri asam asetat dan khamir terjadi hubungan komensalisme selama proses
fermentasi asam asetat, dimana sel khamir menyediakan substrat alkohol bagi
pertumbuhan bakteri asam asetat. Spesies yang beruntung disebut komensal,
sedangkan spesies yang memberikan keuntungan disebut inang (hospes).
Contoh :
Hubungan hidup
yang terdapat
antara Saccharomyces sp dan Acetobacter sp. merupakan
suatu contoh komensalisme.Saccharomycessp menghasilkan alcohol yang tidak
diperlukan lagi, sedangkan alcohol ini merupakan zat makanan yang mutlak
bagiAcetobactersp. Dan di dalam usus tebal hewan maupun manusia banyak terdapat
bakteri yang hidup sebagai komensal.
Hubungan terjadi apabila satu populasi diuntungkan tetapi populasi lain tidak
terpengaruh. Contoh: Bakteri Flavobacterium
brevis dapat menghasilkan ekskresi sistein. Sistein digunakan oleh Legionella pneumophila. Desulfovibrio mensuplai asetat dan H2
untuk respirasi anaerobik Methanobacterium.
Sinergisme
Sinergisme merupakan asosiasi
(hubungan hidup) antara kedua spesies, bila mengadakan kegiatan tidak saling
menganggu, akan tetapi kegiatan masing-masing justru merupakan urut-urutan yang
saling menguntungkan. Sinergisme sendiri terbagi menjadi 2 yaitu sinergisme
populasi dan sinergisme spesies.
Suatu bentuk asosiasi yang menyebabkan terjadinya suatu
kemampuan untuk dapat melakukan perubahan kimia tertentu di dalam
substrat. Apabila asosiasi melibatkan 2 populasi atau lebih dalam keperluan
nutrisi bersama, maka disebut sintropisme. Sintropisme sangat penting dalam
peruraian bahan organik tanah, atau proses pembersihan air secara alami.
Contoh dari
sinergisme antara lain:
Lumbricus rubellus atau cacing tanah merupakan suatu
makhluk hidup yang habitat aslinya berada pada daerah atau wilayah yang kaya
akan bahan organik. Selain ituLumbricus rubellus mampu menyebarkan
dan meningkatkan jumlah bakteri dan mikroba di dalam tanah.
Ragi merupakan jenis jamur yang biasa digunakan untuk
proses pembuatan tape. untuk membuat tape terdiri atas kumpulan spesies
Aspergillus, Saccharomyces, Candida, Hansenula, dan Acetobacter. Masing-masing
spesies mempunyai kegiatan-kegiatan sendiri, sehingga amilum berubah dapat
menjadi gula, dan gula menjadi bermacam-macam asam organik, alkohol, dan Iain-
Sebagai konservasi tanah
Fungi mikoriza yang berasosiasi dengan akar berperan
dalam konservasi tanah, hifa tersebut sebagai kontributor untuk menstabilkan
pembentukan struktur agregat tanah dengan cara mengikat agregat-agregat tanah dan
bahan organic tanah.
Mikoriza dapat memproduksi hormon dan zat pengatur tumbuh
Fungi mikoriza dapat memberikan hormon seperti auxin,
sitokinin, giberellin, juga zat pengatur tumbuh seperti vitamin kepada
inangnya.
Sebagai sumber pembuatan pupuk biologis.
Fungi ini dapat diisolasi, dimurnikan dan diperbanyak
dalam biakan monnesenil.
Isolat-isolat tersebut dapat dikemas dalam bentuk
inokulum dan sebagai sumber material pembuat pupuk biologis yang dapat
beradaptasi pada kondisi daerah setempat (Setiadi, 1994).
Sinergis dengan mikroorganisme lain: Keberadaan mikoriza
juga bersifat sinergis denagn mikroba potensial lainnya seperti bakteri
penambat N dan bakteri pelarut fosfat.
Mempertahankan keanekaragaman tumbuhan : Fungi mikoriza
berperan dalam mempertahankan stabilitas keanekaragaman tumbuhan dengan cara
transfer nutrisi dari satu akar tumbuhan ke akar tumbuhan lainnya yang
berdekatan melalui struktur yang disebut Bridge Hypae.
Mutualisme (Simbiosis)
Mutualisme merupakan interaksi antara dua
makhluk hidup yang hidup berdampingan serta saling menguntungkan satu sama
lain, dan bersifat sangat spesifik dan tidak dapat digantikan perannya oleh
spesies lain yang mirip. Simbiosis antara dua jenis organisme ini terjalin
karena diantara makhluk hidup tersebut memerlukan makhluk hidup lain untuk
mempertahankan kehidupannya atau dalam proses perkembangbiakan. Simbiosis
mutualisme merupakan asosiasi/ hubungan antara dua spesies atau sebuah populasi
makhluk hidup yang keduanya saling ketergantungan dan saling menguntungkan. Asosiasi
antara dua populasi mikroba yang keduanya saling tergantung dan sama-sama mendapat
keuntungan. Simbiosis bersifat sangat
spesifik (khusus) dan salah satu populasi tidak dapat digantikan oleh spesies
lain yang mirip. Contoh: bakteri Rhizobium
sp. yang hidup pada bintil akar tanaman kacang-kacangan.
Contoh Simbiosis
Mutualisme pada Mikroba :
Bakteri Rhizobium sp. yang hidup pada bintil
akar tanaman putri malu.
Proses
Interaksi Simbiosis Mutualisme :
Proses interaksi
simbiosis antara bakteri pengikat nitrogen (Rhizobium) dengan tumbuhan
leguminose yaitu diawali dari masuknya bakteri Rhizobium ke dalam akar utama
atau cabang akar melalui akar rambut. Proses masuknya Rhizobium sampai ke
korteks pada clovers dan lucerne adalah dimulai dari bulu akar normal
melepaskan senyawa organik terjadi akumulasi Rhizobium pada daerah perakaran.
Selanjutnya terjadi perubahan senyawa triptofan menjadi asam indolasetat
(Indole Acetic Acid) yang mengakibatkan perubahan bentuk pada bulu akar menjadi
melingkar. Untuk membentuk organizer polisakarida bereaksi dengan penyusun sel
bulu akar.
Penggabungan Rhizobium
ke dalam dinding sel berperan dalam intussusceptions sehingga mengakibatkan
terbentuknya lubang pada dinding sel bulu akar yang merupakan tempat terjadinya
infeksi. Kemudian bakteri berbentuk batang menyusup ke dalam sel bulu akar yang
dikendalikan oleh inti sel bulu akar, yang akhirnya bakteri Rhizobium masuk ke
dalam korteks akar dan percabangannya.
Bakteri ini menggunakan
enzim nitrogenase untuk menambat nitrogen dimana enzim ini akan menambat gas
nitrogen di udara dan merubahnya menjadi gas amoniak dan kemudian mengubah
asetylen menjadi ethylen. Hubungan antara tanaman dan mikroorganisme terjadi di
daerah rizosfer, mikroorganisme dapat hidup dari substrat yang dikeluarkan oleh
tanaman melalui akar ataupun tanaman yang mati, disamping itu juga
merangsang pengeluaran unsur hara dan dari akar dapat menghasilkan
senyawa-senyawa yang mempercepat pertumbuhan.
Bintil akar merupakan
suatu bentuk asosiasi antara akar tanaman legume dengan bakteri Rhizobium.
Rhizobium memfiksasi N dari udara sebagai pemenuhan kebutuhan unsur N bagi
pertumbuhan tanaman. Menurut ketahanan hidup Rhizobium di alam sangat
tergantung pada kondisi tanah, terutama pH, kelembaban, bahan organik, dan
lamanya jarak antara tanaman budidaya yang menjadi inangnya.
Kompetisi
Kompetisi adalah bentuk hubungan yang terjadi akibat
adanya keterbatasan sumber daya alam pada suatu tempat (Elfidasari, 2007). Kompetisi
merupakan persaingan antar mikroorganisme dalam memperebutkan nutrisi dan
ruang. Kompetisi terjadi karena adanya kebutuhan hidup yang sama atau dalam
keadaan nutrien terbatas (Winarni, 2011). Kompetisi akan ruang hidup dalam usus
atau pada jaringan lain dalam sistem pencernaan bisa menjadi mekanisme
antagonis bakteri probiotik terhadap kolonisasi bakteri patogen. Bakteri ini
dapat tumbuh lebih subur dalam jalur pencernaan daripada bakteri pathogen.
Salah satu bakteri yang sering digunakan sebagai probiotik adalah bakteri Bacillus (Kompiang, 2009). Hasil
penelitian yang dilakukan secara in vitro menunjukan adanya kemampuan Bacillus
dalam menghambat pertumbuhan mikroba patogen seperti Escherichia coli, Clostridium,
Campylobacter dan Streptococcus (Teo
dan Tan, 2006).
Hubungan negatif antara 2 populasi mikroba yang keduanya mengalami kerugian
yang ditandai dengan menurunnya sel hidup dan pertumbuhannya. Kompetisi terjadi pada 2 populasi mikroba yang
menggunakan nutrien/makanan yang sama, atau dalam keadaan nutrien terbatas.
Contoh: antara protozoa Paramaecium
caudatum dengan Paramaecium aurelia.
Amensalisme (Antagonisme)
Asosiasi
antar spesies yang menyebabkan salah satu pihak dirugikan, pihak lain
diuntungkan atau tidak terpengaruh apapun. Umumnya
merupakan cara untuk melindungi diri terhadap populasi mikroba lain, misalnya
dengan menghasilkan senyawa asam, toksin, atau antibiotika. Contoh: bakteri Acetobacter yang mengubah etanol menjadi
asam asetat. Asam tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain.
Parasitisme
Terjadi antara dua populasi, satu diuntungkan (parasit) dan populasi lain dirugikan
(host/inang). Terjadi karena keperluan
nutrisi dan bersifat spesifik, ukuran parasit biasanya lebih kecil dari
Inangnya dan memerlukan kontak secara fisik maupun metabolik serta waktu kontak
yang relatif lama. Contoh: Jamur Trichoderma
sp. Memparasit jamur Agaricus sp.
Predasi
Predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu
jenis makhluk hidup terhadap makhluk hidup yang lain (Elfidasari, 2007).
Hubungan predasi terjadi apabila satu organisme predator memangsa atau memakan
dan mencerna organisme lain. Umumnya predator berukuran lebih besar, dan
peristiwanya berlangsung cepat. Contohnya adalah protozoa (predator) dengan
bakteri. Protozoa Didinium nasutum (predator)
dengan Paramecium caudatum. (Febriansyah, Rahmad Agung, 2011).
Hubungan predasi terjadi apabila satu organisme predator memangsa atau memakan
dan mencerna organisme lain (Prey). Umumnya
predator berukuran lebih besar dibandingkan prey, dan peristiwanya berlangsung
cepat. Contohnya adalah Protozoa
(predator) dengan bakteri (prey). Protozoa Didinium nasutum (predator) dengan
Paramaecium caudatum (prey).
DAFTAR PUSTAKA
Elfidasari, Dewi. 2007. Jenis Interaksi Intraspesifik dan Interspesifik
pada Tiga Jenis Kuntul saat Mencari Makan di Sekitar Cagar Alam Pulau Dua
Serang, Propinsi Banten. Biodiversitas.
8(4): 266-269.
Febriansyah, R. A. 2011.Uji
viabilitas konsorsium bakteri biodekomposer selama dua bulan guna menentukan
waktu inokulum yang optimal. Skripsi. Undergraduate thesis, UIN Maulana
Malik Ibrahim.
Winarni, Sri. 2011.
Kompetisi Pertumbuhan Bakteri Bacillus
sp. Terhadap Escherichia coli. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Lampung.
Kompiang, I.P. 2009.
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Probiotik Untuk Meningkatkan Produksi Ternak
Unggas Di Indonesia. J. Pengembangan
Inovasi Pertanian. 2(3): 177-191.
Barbosa,
M.T, Caudia, R.S, Roberto, M.L.R, Martin, J.W., 






0 komentar:
Posting Komentar