| www.microbial-ecology.at |
Ekologi mikroba adalah Ilmu yang mempelajari tentang timbal
balik antara mikroba dan lingkungan hidupnya. Satuan dasar ekologi adalah
ekosistem. Sistem ini mencapai komponen-komponen biotik maupun abiotik.
Komponen biotik adalah masyarakat kehidupan organisme atau biozonose. Komponen
abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia.
Ekosistem dalam
ekologi mikroba dapat berupa system mikro dan system makro. Secara umum setiap
system memiliki ciri-ciri yaitu adanya dinamika populasi, keanekaragaman,
mekanisme adaptasi dan adanya hubungan antarorganisme yang ada di dalam system
tersebut. Contohnya yaitu tanah sebagai suatu sistem, memiliki anggota
komunitas yang tersusun dari berbagai populasi mikroba yaitu bakteri,
Actinomycetes, virus, khamir dan protozoa. Macam dan jumlah mikroba tanah
tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor jenis tumbuhan, pH, temperatur, curah
hujan, macam tanah dan kelembaban tanah.
Menurut Winigradsky ada 2 kategori
mikroorganisme yang ditemukan dalam ekosistem mikroorganisme otokhton dan
alokhton. Mikroorganisme otokhton asli ada atau selalu ada dalam ekosistem
tertentu. Bakteri otokhton selalu dapat ditemukan dalam tanah, tidak tergantung
apakah zat makanan tertentu dipasok dari luar atau tidak. Keberadaannya
didasarkan atas penambahan zat-zat makanan yang sedikit banyak tetap yang khas
untuk ekosistemnya. Dengan mikroorganisme alokhton atau zimogen dimaksudkan
mikroorganisme yang keberadaannya tergantung dari peningkatan kadar zat makanan
yang kadang-kadang terjadi atau dari adanya zat-zat makanan tertentu.
Bakteri-bakteri ini boleh dikatakan asing di dalam ekosistem, dan terdapat
hanya untuk sementara waktu atau bertahan dalam bentuk stadium istirahat.
Habitat ekologi adalah tempat atau
lokasi yang pada keadaan normal dihuni oleh organisme tertentu (individu atau
populasi). Di dalam ekosistem tertentu suatu mikroorganisme pada umunya hanya
mempunyai satu habitat. Tetapi suatu mikroorganisme dapat mempunyai beberapa
habitat, masing-masing habitat di dalam ekosistem yang berlainan.
Sebagai contoh Rhizobium tumbuh baik
di dalam tanah maupun di dalam tumbuhan, bakteri metanogen mempunyai habitat di
sedimen danau, dalam perut besar dan di dalam menara pembusukan sebuah
instalasi pembersihan. Komunitas mikroba merupakan hubungan timbal balik yang
kompleks antara mikroba dengan lingkungannya, baik unsur hidup maupun unsur tak
hidup. Contohnya yaitu Rhizobium. Rhizobium mendapatkan nitrogen dari tanah dan
tanah menjadi subur.
Relung ekologi mikroba berlainan
dengan habitat, relung ekologi ini tidak berhubungan dengan lokasi dalam
ruangan, tetapi berhubungan dengan fungsi suatu organisme atau suatu populasi.
Pada relung ini masing-masing jenis atau populasi memenuhi fungsi tertentu,
yang ditentukan oleh kebutuhannya akan bahan makanan fisiologik, sifat-sifat
kinetik, kemampuan biokimia, keistimewaan-keistimewaan structural dan
toleransinya terhadap kondisi-kondisi lingkungan.
Hal ini dapat diperjelas dengan
contoh: di dala perut besar hanya bakteri-bakteri selulotik tertentu saja yang
sanggup mempertahankan diri dan memecahkan selulosa, selulosa dipecahkan secara
anaerob dan energi diperoleh dengan peragian. Lebih lanjut suhu dalam usus
besar harus sedemikian sehingga keberadaan asam lemak, enzim, ammonium, gas,
dan produk lain dapat ditoleransi. Akhirnya harus diusahakan ada pembuangan
berlanjut dari produk-produk peragian, misalnya hydrogen. Untuk dapat berfungsi
dalam ekosistem tertentu harus mempunyai kemampuan dan toleransi yang besar.
Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah
sebagai
berikut:
berikut:
a.
Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem
karena suhu merupakan syarat yang
diperlukan mikroba untuk hidup. Namun, juga ada mikroba yang hanya
dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
diperlukan mikroba untuk hidup. Namun, juga ada mikroba yang hanya
dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b.
Sinar
matahari
Sinar matahari mempengaruhi
ekosistem secara global karena matahari
menentukan suhu.
menentukan suhu.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem
karena air dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam
pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan
manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain,
misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi
unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai
pelarut dan pelapuk.
kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam
pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan
manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain,
misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi
unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai
pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi
organisme. Jenis tanah yang berbeda
menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga
menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama
tumbuhan.
menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga
menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama
tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis
organisme yang hidup di tempat
tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi
fisik dan kimia yang berbeda.
tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi
fisik dan kimia yang berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam
menentukan kelembapan juga berperan dalam
penyebaran biji tumbuhan tertentu.
penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda
menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda
pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan
distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup
pada garis lintang tertentu saja. Dilihat dari luasnya, maka ekosistem mikroorganisme amat berbeda-beda.
pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan
distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup
pada garis lintang tertentu saja. Dilihat dari luasnya, maka ekosistem mikroorganisme amat berbeda-beda.
Misalnya suatu
ekosistem dapat mencakup sebuah kolam, sebuah danau atau daerah akar tumbuhan.
Dalam hubungan dengan ekosistem, juga kerap digunakan pengertian lingkungan.
Lingkungan menyangkut hubungan-hubungan organisme tertentu (populasi tertentu)
dengan komponen-komponen biotik dan abiotik ekosistem sekitarnya.
Ruang Lingkup Ekologi Mikroba
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat
kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme
disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler).
Namun, beberapa protista bersel tunggal masih
terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam
mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler. Mikroorganisme biasanya
dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungi, terutama yang
berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap
sebagai bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap
mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam
cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara
mitosis. Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme. Sel makroorganisme
tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur
multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ. Sementara itu,
sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri,
dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa
bantuan sel
lain
Taksonomi merupakan cara atau upaya pengelompokan jasad
hidup di dalam kelompok atau takson yang sesuai. Pertama kali pengelompokan ini
hanya untuk lingkungan tumbuh-tumbuhan dan hewan, tetapi ternyata bahwa untuk
mikroba pun dapat digunakan. Mikroba
termasuk kedalam kelompok ke-3 tersebut sesuai dengan sifat alat untuk
perkembangbiakannya. Dari segi mikrobiologi sendiri, dunia Mikroba terbagi
menjadi dua kelompok besar lainnya, pembagian ini berdasarkan kepada ada
tidaknya inti, baik yang sudah terdiferensiasi ataupun yang belum. Yaitu sebagai berikut:
1.
Prokaryota,
yaitu kelompok mikroba yang tidak mempunyai inti yang jelas atau tidak
terdiferensiasi. Kedalam kelompok ini termasuk :
a. Bakteria,
b. Mikro-alga biru-hijau (BGA =
blue-green algae),
2. Karyota, yaitu kelompok mikroba yang
sudah mempunyai inti yang jelas atau sudah terdiferensiasi. Kedalam kelompok
ini termasuk :
a. Jamur, termasuk didalamnya ragi,
b. Mikro-alga lainnya
Walaupun ada kelompok kehidupan atau jasad lain yang
dianggap hirup berdasarkan kepada bentuk dan sifatnya tidak sama dengan mikroba
tetapi mengingat kepentingan dan asosiasi kehidupannya, ada dua kelompok besar
lain yang umumnya dimasukkan kedalam Dunia Mikroba yaitu protozoa dan virus.
Secara umum dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok organisme, yaitu
bakteri, protozoa, virus, algae, dan cendawan.






0 komentar:
Posting Komentar